Kamis, 22 Juli 2010

enkapsulasi

enkapsulasi
Enkapsulasi secara umum merupakan sebuah proses yang membuat satu jenis paket data jaringan menjadi jenis data lainnya. Enkapsulasi terjadi ketika protokol yang berada pada lapisan yang lebih rendah menerima data dari protokol yang berada di lapisan lebih tinggi dan meletakkan data ke format data yang dipahami oleh protokol tsb. Dalam OSI Reference Model, proses enkapsulasi terjadi pada lapisan terendah yang disebut "framing". Beberapa jenis enkapsulasi antara lain:
1. Frame Ethernet yang melakukan enkapsulasi terhadap datagram yang dibentuk oleh Internet Protocol (IP), yang dalam datagram tsb melakukan enkapsulasi terhadap paket data yang dibuat oleh protokol TCP atau UDP. Data yang dienkapsulasi oleh protokol TCP atau UDP tersebut merupakan data aktual yang ditransmisikan melalui jaringan.
2. Frame Ethernet yang dienkapsulasi ke dalam bentuk frame Asynchronous Transfer Mode (ATM) agar dapat ditransmisikan melalui backbone ATM.
Lapisan data-link dalam OSI Reference Model merupakan lapisan yang bertanggung jawab dalam melakukan enkapsulasi atau framing data sebelum ditransmisikan media jaringan (kabel, radio, atau cahaya). Dalam teknologi jaringan Local Area Network (LAN), dilakukan oleh Carrier sense multiple access with collision detection (CSMA/CD) untuk jaringan Ethernet; token-passing untuk jaringan Token Ring, dll.
Agar sebuah data dapat terkirim dengan baik perlu dilakukan enkapsulasi terhadap data tersebut. Enkapsulasi adalah sebuah proses menambahkan header dan trailer atau melakukan pemaketan pada sebuah data. Dengan enkapsulasi data menjadi memiliki identitas.

Alur Data adalah proses berjalannya sebuah data dari sumber ke tujuan melalui OSI layer. Jadi untuk mencapai tujuan sebuah data harus melalui lapisan-lapisan OSI terlebih dahulu.
1. Pertama-tama data dibuat oleh Host A. Kemudian data tersebut turun dari Application layer sampai ke physical layer (dalam proses ini data akan ditambahkan header setiap turun 1 lapisan kecuali pada Physical layer, sehingga terjadi enkapsulasi sempurna).
2. Data keluar dari host A menuju kabel dalam bentuk bit (kabel bekerja pada Physical layer).
3. Data masuk ke hub, tetapi data dalam bentuk bit tersebut tidak mengalami proses apa-apa karena hub bekerja pada Physical layer.
4. Setelah data keluar dari hub, data masuk ke switch. Karena switch bekerja pada Datalink layer/ layer 2, maka data akan naik sampai layer 2 kemudian dilakukan proses, setelah itu data turun dari layer 2 kembali ke layer 1/ phisycal layer.
5. Setelah data keluar dari switch, data masuk ke router. Karena router bekerja pada layer 3/ Network layer, maka data naik sampai layer 3 kemudian dilakukan proses, setelah itu data turun dari layer 3 kembali ke layer 1 , dan data keluar dari router menuju kabel dalam bentuk bit.
6. Pada akhirnya data sampai pada host B. Data dalam bentuk bit naik dari layer 1 sampai layer 7. Dalam proses ini data yang dibungkus oleh header-header layer OSI mulai dilepas satu persatu sesuai dengan lapisannya (berlawanan dengan proses no 1 ). Setelah data sampai di layer 7 maka data siap dipakai oleh host B.

Rabu, 21 Juli 2010

Model Referensi TCP/IP

Model referensi TCP/IP
Model Referensi Jaringan TCP / IP adalah standar komunikasi data yang dipergunakan oleh komunitas dalam proses tukar data dari komputer ke komputer yang lain dalam jaringan komputer.
Protocol ini merupakan :
1. Kumpulan protocol ( Protocol suite )
2. Protocol yang paling banyak digunakan
3. Standar jaringan terbuka bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan.
Arsitektur protokol yang digunakan oleh Internet dan jaringan lainnya. TCP/IP dikembangkan sebelum model OSI . Namun lapisan pada TCP/IP tidak cocok seluruhnya dengan lapisan OSI. Protokol TCP/IP hanya dibuat 5 lapisan saja, yaitu: physical, data link, network, transport dan application. lapisan aplikasi pada TCP/IP mencakup 3 lapisan OSI teratas. Khusus layer ke 4, Protokol TCP/IP mendefinisikan 2 buah protokol yakni Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP). Pada lapisan ke 3, TCP/IP mendefiniskan sebagai Internetworking Protocol (IP).

1. Physical Layer
TCP/IP mendukung semua standar dan proprietary protokol lain. lapisan ini menentukan karakteristik media transmisi, rata-rata pensinyalan, serta skema pengkodean sinyal dan sarana sistem pengiriman data ke device yang terhubung ke network.
2. Data Link Layer.
Berkaitan dengan logical-interface diantara satu ujung sistem dan jaringan dan melakukan fragmentasi atau defragmentasi datagram.
Proses pengiriman dan penerimaan packet dapat dilakukan oleh software device driver dari network card/adapter yang digunakan. termasuk physical layer, yang terdiri dari komponen fisik seperti hub, repeater, kabel jaringan (UTP, fibre, coaxial), network cards, network connectors (RJ-45, BNC, dll) dan spesifikasi untuk sinyal (level voltase, frekuensi, dll).
3. Network Layer Internet Protocol (IP).
Awalnya ditujukan untuk mengirimkan packet antar host di sebuah jaringan. Pengembangan ke Internetworking, dimana jalur pengiriman packet dari sumber ke tujuan melalui routing. Beberapa protokol bagian dari IP yaitu ICMP (menyediakan informasi dianostik untuk pengiriman packet IP), IGMP (mengelola data multicast), protokol routing seperti BGP, OSPF dan RIP.
Berkaitan dengan routing data dari sumber ke tujuan. Pelayanan pengiriman paket elementer. Definisikan datagram (jika alamat tujuan tidak dalam jaringan lokal, diberi gateway = device yang menswitch paket antara jaringan fisik yang beda; memutuskan gateway yang digunakan). Pada lapisan ini TCP/IP mendukung IP dan didukung oleh protokol lain yaitu RARP, ICMP, ARP dan IGMP.
A. Internetworking Protocol (IP)
mekanisme transmisi yang digunakan oleh TCP/IP. IP disebut juga unreliable dan connectionless datagram protocol a best effort delivery service. IP mentransportasikan data dalam paket yang disebut datagram.
B. Address Resolution Protocol (ARP)
digunakan untuk menyesuaikan alamat IP dengan alamat fisik (Physical address).
C. Reverse Address Resolution Protocol (RARP)
RARP membolehkan host menemukan alamat IP nya jika dia sudah tahu alamat fisiknya. berlaku saat host baru terkoneksi ke jaringan.
D. Internet Control Message Protocol (ICMP)
suatu mekanisme yang digunakan oleh sejumlah host dan gateway untuk mengirim notifikasi datagram yang mengalami masalah kepada host pengirim.
E. Group Message Protocol (IGMP)
digunakan untuk memfasilitasi transmisi message yang simultan kepada kelompok penerima.
4. Transport Layer.
Pada lapisan ini terbagi menjadi dua, UDP dan TCP :
A. User Datagram Protocol (UDP)
protokol process-to-process yang menambahkan hanya alamat port, check-sum error control, dan panjang informasi data dari lapisan di atasnya.
B. Transmission Control Protocol (TCP)
menyediakan layanan penuh lapisan transpor untuk aplikasi. dikatakan protokol transport untuk stream yang reliabel. koneksi end-to-end dibangun di kedua ujung terminal sebelum mengirimkan data. (Connection Oriented).
Menyediakan layanan pengiriman pesan dari ujung ke ujung yang dapat dikategorikan sebagai:
A. Connection-oriented: TCP (byte-oriented) dan SCTP(stream-oriented)
B. Connectionless: UDP dan RTP (datagram)

5. Application Layer.
Mencakup presentation dan session layer dari model OSI, dimana layanan dari layer tsb disediakan melalui libraries. Data user dikirimkan melalui jaringan diterima melalui application layer, lalu diteruskan ke transport layer. Setiap aplikasi yang menggunakan TCP atau UDP, membutuhkan port sebagai identitas aplikasi. Port numbers (16 bit) digunakan oleh TCP atau UDP untuk membedakan setiap proses yang menggunakan layanan mereka.
1. Well known ports
0 s/d 1023 dipesan oleh Internet Assigned Number Authority (IANA) dan tidak bisa digunakan secara bebas.
2. Registered ports
1024 s/d 49151 tidak dikontrol oleh IANA tapi tidak bisa digunakan secara bebas karena sudah direserve oleh sistem computer.
3. Dynamic atau private atau ephemeral (short-lived) ports
49152 s/d 65535 bisa digunakan user secara bebas
Layer TCP/IP adalah kombinasi lapisan session, presentation dan application pada OSI yang menyediakan komunikasi diantara proses atau aplikasi pada host yang berbeda: telnet, ftp, http, dll.
Untuk mengontrol operasi pertukaran data, informasi kontrol serta data user harus ditransmisikan. proses pengiriman menggerakkan satu blok data dan meneruskannya ke TCP. TCP memecah blok data ini menjadi bagian kecil agar mudah disusun. Untuk setiap bagian kecil ini, TCP menyisipkan informasi kontrol yang disebut TCP header, yang akhirnya membentuk segmen TCP. Informasi kontrol dipergunakan oleh pasangan (peer) entiti protokol TCP pada host lainnya. item yang termasuk dalam header:
1. Destination port
saat entiti penerima TCP menerima segmen TCP, harus diketahui kepada siapa data tersebut dikirimkan.
2. Sequence number
TCP memberikan nomor yang dikirim secara bertahap ke port tujuan, sehingga jika destination menerima tidak sesuai dengan urutannya, maka entiti destination akan meminta untuk dikirim kembali.
3. Checksum
pada pengiriman segmen TCP diikutkan pula suatu kode yang disebut dengan segment remainder. Remainder TCP yang diterima akan dikalkulasi dan dibandingkan hasilnya dengan kode yang datang. Jika tidak sesuai, berarti terjadi kesalahan transmisi.
Protocol TCP / IP dikembangkan akhir 1970-an hingga awal 1980-an sebagai protocol standar untuk menghubungkan komputer dan jaringan membentuk sebuah jaringan luas. Protocol ini menggunakan skema pengalamatan sederhana yang disebut alamat IP yang mengizinkan ratusan juta komputer untuk saling berhubungan.
 Bersifat routable yang berarti protocol cocok untuk membuat jaringan yang heterogen.
Pengembang :
1. Internet Society ( ISOC )
2. Internal Architecture Board ( IAB )
3. Internet Engineering Task Force ( IETF )
Macam – macam protocol yang dapat berjalan di atas TCP / IP, skema pengalamatan dan konsep TCP / IP didefinisikan dalam dokumen yang disebut sebagai Request for Comments ( RFC ) yang dikeluarkan oleh IETF. Architecture TCP / IP menggunakan model referensi DARPA. Terdiri dari 4 lapis yang biasa disebut sebagai :
1. DARPA Model
2. Internet Model
3. DoD Model
Awalnya dikembangkan dari proyek ARPANET yang dimulai oleh Departemen Pertahanan AS.

Selasa, 20 Juli 2010

Model Referensi OSI

Model referensi OSI
Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari Open System Interconnection. Model ini disebut juga dengan model "Model tujuh lapis OSI" (OSI seven layer model).Model Referensi OSI (Open System Interconnection) merupakan salah satu standar protokol jaringan yang menggambarkan fungsi, tujuan, dan kerangka kerja suatu struktur model referensi logis dalam sistem komunikasi. Sebelum munculnya model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat tergantung kepada pemasok (vendor). OSI berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk menunjang interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda. Dalam suatu jaringan yang besar biasanya terdapat banyak protokol jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak perangkat tidak bisa saling berkomunikasi.
Pemerintah Amerika Serikat mencoba untuk mendukung protokol OSI Reference Model dalam solusi jaringan pemerintah pada tahun 1980-an, dengan mengimplementasikan beberapa standar yang disebut dengan Government Open Systems Interconnection Profile (GOSIP). usaha ini ditinggalkan pada tahun 1995, dan implementasi jaringan yang menggunakan OSI Reference model jarang dijumpai di luar Eropa.
OSI Reference Model pun akhirnya dilihat sebagai sebuah model ideal dari koneksi logis yang harus terjadi agar komunikasi data dalam jaringan dapat berlangsung. Beberapa protokol yang digunakan dalam dunia nyata, semacam TCP/IP, DECnet dan IBM Systems Network Architecture (SNA) memetakan tumpukan protokol (protocol stack) mereka ke OSI Reference Model. OSI Reference Model pun digunakan sebagai titik awal untuk mempelajari bagaimana beberapa protokol jaringan di dalam sebuah kumpulan protokol dapat berfungsi dan berinteraksi.


Model referensi ini terdiri dari tujuh lapisan, yaitu:

1. Lapisan fisik (Physical Layer)
Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Juga mendefinisikan bagaimana NIC dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio. Lapisan ini merupakan lapisan dasar yang mengendalikan dan mengatur hal yang berhubungan dengan masalah transport data, seperti:
a. menentukan karakteristik kabel yang digunakan untuk menghubungkan komputer dengan jaringan;
b. mentransfer dan menentukan bagaimana bit-bit data dikodekan;
c. menangani interkoneksi fisik (kabel), mekanikal, elektrikal, dan prosedural.

perangkat yang digunakan pada layer ini adalah HUB, Repeater, dan media transmisi

2. Lapisan Keterkaitan Data (Data Link Layer)
Berfungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address), dan menentukan bagaimana perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC). Pada lapisan ini paket data yang ingin dikirim akan berbentuk frame. Intinya adalah untuk menentukan protokol untuk pertukaran frame data yang lewat melalui kabel. Lapisan ini mengangani hal yang berhubungan dengan pengambilan dan pelepasan paket data dari dan ke kabel, deteksi, dan koreksi kesalahan, serta pengiriman ulang data.
perangkat yang digunakan pada layer ini adalah Bridge dan Switch

3. Lapisan Jaringan (Network Layer)
Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3. Tugasnya adalah merutekan paket data ke tujuan yang seharusnya, mengendalikan operasi subnet, mengatasi semua masalah yang terjadi pada jaringan sehingga jaringan yang berbeda dapat saling terinterkoneksi.

perangkat yang digunakan pada layer ini adalah Router, Brouter, ATM switch, Frame Relay Devices dan Adnanced Cable Tester

4. Lapisan Transport (Transport Layer)
Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadap paket-paket yang hilang di tengah jalan. Lapisan ini akan menerima data dari lapisan sesi, memecahnya menjadi potongan data yang lebih kecil, lalu meneruskannya ke lapisan jaringan dan menjamin agar data dapat diterima si penerima dengan benar.

5. Lapisan Sesi (Session Layer)
Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu juga dilakukan resolusi nama. Lapisan sesi ini mengijinkan para user untuk menetapkan session dengan user yang lainnya.

6. Lapisan Presentasi (Presentation Layer)
Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol disini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).Lapisan ini akan menterjemahkan struktur data yang telah direpresentasikan. Pada lapisan ini juga terjadi kompresi data, enkripsi, deskripsi, dan konversi data.

7. Lapisan Aplikasi (Application Layer)
Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS. Lapisan ini fungsinya menyediakan akses aplikasi ke jaringan dan terdiri dari bermacam-macam protokol.
Model referensi ini pada awalnya ditujukan sebagai basis untuk mengembangkan protokol-protokol jaringan, meski pada kenyataannya inisatif ini mengalami kegagalan. Kegagalan itu disebabkan oleh beberapa faktor berikut:
• Standar model referensi ini, jika dibandingkan dengan model referensi DARPA (Model Internet) yang dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF), sangat berdekatan. Model DARPA adalah model basis protokol TCP/IP yang populer digunakan.
• Model referensi ini dianggap sangat kompleks. Beberapa fungsi (seperti halnya metode komunikasi connectionless) dianggap kurang bagus, sementara fungsi lainnya (seperti flow control dan koreksi kesalahan) diulang-ulang pada beberapa lapisan.
• Pertumbuhan Internet dan protokol TCP/IP (sebuah protokol jaringan dunia nyata) membuat OSI Reference Model menjadi kurang diminati.

Jaringan Komputer

Jaringan computer adalah kumpulan beberapa computer dan peralatan lain yang saling terhbung satu sama lain dengan menggunakan aturan-aturan tertentu.
Jaringan computer berdasarkan area:
1. Local Area Network (LAN)
Jaringannya mencakup wilayah kecil seperti gedung, kantor, dan sekolah. Saat ini LAN berbasis teknologi IEEE 802.3 Ethernet menggunakan switch. Kecepatan transfer data 10, 100, 1000 Mbit/s. adapula teknologi 802.11b yang biasa sidebut Wi-Fi. Tempat yang menyediakan koneksi LAN dengan teknologi Wi-Fi disebut Hotspot.
Media transmisi berupa kabel UTP dengan jarak maksimum 100 m, kabel coaxial 500 m, serat optic 3 km. tetapi banyak Wireless LAN atau Wave LAN tetapi menggunakan frekuensi radio sebagai media transmisi.
2. Metropolitan Area Network (MAN)
Yang menghubungkan berbagai lokasi seperti kampus dan perkantoran dengan transfer data berkecepatan tinggi. Jangkauannya antara 10-50 km. media transmisi kabel adalah serat optic. Banyak yang menggunakan fasilitas komunikasi telepon seperti jalur sewa (leased line, T1 line), atau antenna parabola melalui gelombang mikro (microwave), bahkan antenna satelit.
3. Wide Area Network (WAN)
Jaringan computer yang mencakup area besar seperti jaringan computer antar Negara. Media transmisinya adalah komunikasi lewat satelit, tapi ada juga yang mengandalkan koneksi serat optic antar Negara.
4. Intranet
Intranet adalah jaringan yang khusus diperuntukkan atau dapat diakses oleh satu pihak saja.
5. Internet (Interconnected-Networking)
Internet adalah jaringan computer yang mencakup area seluruh dunia (Global)
Jaringan computer berdasarkan fungsi:
1. Client-Server
Jaringan computer dengan computer yang didedikasi khusus sebagai server. Sebuah layanan bisa diberikan oleh sebuah computer atau lebih.
2. Peer To Peer
Jaringan computer dimana setiap host dapat menjadi server dan juga menjadi client secara bersamaan.
Jaringan computer berdasarkan topologi jaringannya:
1. Topologi Bus
2. Topologi Star
3. Topologi Ring
4. Topologi Mesh
5. Topologi Tree
6. Topologi Linier
Jaringan computer berdasarkan distribusi sumber informasi/data:
1. Jaringan Terpusat
Terdiri dari computer client dan server yang mana computer client yang berfungsi sebagai perantara untuk mengakses sumber informasi/data yang berasal dari satu computer server
2. Jaringan Distribusi
Merupakan perpaduan beberapa jaringan terpusat sehingga terdapat beberapa computer server yang saling berhubungan dengan client membentuk system jaringan tertentu.
Jaringan computer berdasarkan media transmisi data:
1. Jaringan berkabel (Wired Network)
Menghubungkan antar computer dengan penghubung berupa kabel jaringan yang berfungsi dalam bentuk sinyal listrik antar computer jaringan.
2. Jaringan Nirkabel (Wi-Fi)
Merupakan jaringan dengan media berupa gelombang elektromagnetik.
Tujuan dari jaringan computer:
1. membagi sumber daya seperti berbagi printer, CPU, Memory, Harddisk.
2. Komunikasi seperti surat elektronik dan chatting.
3. akses informasi seperti web browsing.
4. mempertahankan informasi agar up to date.
Jaringan computer pertama kali ditemukan oleh ARPAnet (US Defence Advanced Research Project Agency) atau Departemen Pertahanan Amerika.
Cara kerja Jaringan computer
1. Komunikasi data dimulai oleh program aplikasi di user ke server
> mengirim request ke server
> menunggu respon dari request
> melakukan Autentikasi
2. Permintaan program aplikasi ditindak lanjut oleh system komunikasi
> mencari saluran informasi
> menegosiasikan parameter komunikasi seperti kecepatan, bandwitch, dll.
> mengubah informasi menjadi sinyal listrik yang bisa dikomunikasikan
3. Jaringan komunikasi data akan membawa sinyal listrik tersebut ke tujuan
Protokol adalah aturan-aturan main yang mengatur komunikasi diantara beberapa komputer di dalam sebuah jaringan, aturan itu termasuk di dalamnya petunjuk yang berlaku bagi cara-cara atau metode mengakses sebuah jaringan, topologi fisik, tipe-tipe kabel dan kecepatan transfer data.
Arsitektur Jaringan terdiri dari pengkabelan, topologi, metoda akses dan format paket. Arsitektur yang umum digunakan dalam jaringan LAN adalah berbasis kabel elektrik, melalui perkembangan teknologi optik kini banyak digunakan juga serat kabel optik sebagai media alternatif beserta kelebihan dan kekurangannya.
Arsitektur jaringan lahir pada masa kondisi transisi. ARCnet, Ethernet dan Token-Ring merupakan salah satu contoh arsitektur lama yang akan segera digantikan dengan arsitektur lain dengan kecepatan yang lebih tinggi.
Arsitektur jaringan yang sekarang banyak dipakai, meskipun dianggap obsolute, mendukung transmisi mulai dari 2,5 Mbps untuk jaringan ARCnet, 10 Mbps Ethernet dan 16 Mbps untuk jaringan Token-Ring. Arsitektur Jaringan ini telah dikembangkan untuk kinerja yang lebih tinggi, pada jaringan ARCnet ditingkatkan menjadi ARCnet Plus 20Mbps dan Ethernet ditingkatkan menjadi 100 Mbps Fast Ethernet dan 1000 Mbps (1 Gbps) dengan nama Gigabit Ethernet.
Selain pengembangan yang sudah ada, juga mulai diimplementasikan arsitektur baru seperti serat optik atau Fiber Distributed Data Interface (FDDI) dan Asynchronous Transfer Mode (ATM). Teknologi terakhir untuk serat optik adalah Synchronous Optical Network (SONET).
Selain jaringan kabel tembaga dikenal juga jaringan nirkabel atau wireless. Jaringan nirkabel menggunakan sistem transmisi gelombang radio dan gelombang mikro (microwave). Serat optik mempunyai kelebihan yang sama dengan nirkabel dibandingkan jaringan kabel tembaga yaitu jangkauan jarak yang lebih jauh. Serat optik banyak dipakai untuk lintas pulau dan lintas negara yang lebih sering disebut kabel-laut, sedangkan nirkabel menggunakan komunikasi satelit. Kelemahan komunikasi satelit dibandingkan kabel-laut adalah komunikasi satelit mempunyai delay waktu yang lebih tinggi.

sistem komunikasi jaringan


System komunikasi jaringan
Komunikasi adalah pertukaran informasi. Sedangkan system komunikasi adalah proses pertukaran informasi
Jaringan computer menggunakan half-duplex
Simplex adalah komunikasi satu arah
Half duplex adalah gabungan dari simplex secara bergantian
Contoh: walky talky
Full duplex adalah gabungan dari half-duplex
Contoh: telepon genggam
Komunikasi berdasarkan informasi ada 3:
1. Audio, contoh: Radio
2. Visual/Video, contoh: majalah
3. data