Senin, 02 Agustus 2010

Perangkat Jaringan


Perangkat Jaringan
1. Repeater
Repeater berfungsi untuk memperpanjang rentang jaringan dengan cara memperkuat isyarat elektronik. Dengan menggunakan repeater, LAN yang memakai ethernet dapat diperpanjang rentang jaringannya sampai 20 km dengan memasang repeater pada setiap 2,5 km.
2. Hub
HUB sangat terkenal pada era 95-an. HUB dibagi menjadi dua macam, yaitu Active HUB an Passive HUB. Passive hub tidak menggunakan listrik, karena tugasnya hanyalah meneruskan sinyal data ke semua komputer-komputer yang terhubung ke HUB. Jenis HUB ini benar-benar sangatlah tua, bahkan, sayapun belum pernah melihatnya secara fisik, namun, secara teori sudah lah, hehehe.
Active HUB fungsinya sama seperti Passive HUB,  pada saat menjalankan tugasnya, dirinya perlu Listrik untuk dapat bekerja, Active HUB juga berfungsi untuk menguatkan sinyal (Fungsi Repeater) sehingga jangkauan antara komputer dan HUB bisa lebih jauh. Jenis inilah yang sering dipakai, meskipun sudah banyak yang digantikan dengan Switch.
HUB berfungsi meneruskan signal kesemua Port (Broadcast) sehingga ketika komputer “SUMBER” mengirim data ke komputer “TUJUAN”, data tersebut sebenarnya juga diterima oleh computer “LAIN” Akibatnya adalah ketika computer “LAIN” menjalankan program Sniffer, maka dengan mudah para Hacker bisa mencuri data-data seperti Password, PIN [Internet Banking], serta berbagai informasi berharga lainnya tanpa perlu menyerang computer manapun [Contoh disini adalah “SUMBER” dan “TUJUAN”] dan aktifitas Sniffing ini jugalah yang bisa mematahkan sedikit anggapan orang bahwa untuk mencuri suatu data harus menyerang computer korban dengan menanamkan Keylogger atau Trojan.
Kini anda bisa memahami bahayanya penyerang Network Sniffing ini, karena kelemahan yang sangat-sangat tidak disengaja (Sebenarnya yang membuat HUB tadinya saya yakin bahwa niatnya baik) bisa menjadi malapetaka bagi para pemakainya.
Hub adalah perangkat jaringan yang terdiri dari banyak port untuk menghubungkan Node atau titik hup-dan-switch sehingga membentuk jaringan yang saling terhubung. Jika port yang tersedia tidak cukup untuk menghubungkan semua komputer yang akan dihubungkan ke dalam satu jaringan dapat digunakan beberapa hub yang dihubungkan secara up-link.
Port yang tersedia biasanya sampai 8, 16, 24 atau lebih banyak sesuai kebutuhan Anda. Untuk kecepatan, Anda dapat menggunakan HUB 10 atau Switch 10/100. Sebaiknya menggunakan 10/100 karena dapat digunakan untuk jaringan berkecepatan maksimal 10 atau 100. Hub ada yang mendukung penggunaan kabel coax yang mendukung topologi BUS dan UTP yang mendukung topologi STAR.
Hub dan switch mempunyai kecepatan transfer data sampai dengan 100 Mbps bahkan switch sudah dikembangkan sampai kecepatan 1 Gbps.
3. Bridge
Bridge adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan antar jaringan yang mempunyai protokol yang sama pada suatu jaringan. Bridge berfungsi untuk memisahkan sebuah jaringan yang luas menjadi segment yang lebih kecil di data link layer pada OSI dan menyekat jaringan. Bridge membaca alamat MAC (media access control) dari setiap paket data yang diterima yang kemudian akan mempelajari dridging table untuk memutuskan apa yang akan dikerjakan bridge selanjutnya pada paket data tersebut. jika switch menpunyai domein collision sendiri-sendiri disetiap portnya, begitu juga dengan bridge memiliki domain collision tetapi juga dapat membaginya dari sebuah domain collision yang besar menjadi yang lebih kecil. Bridge hanya akan melewatkan paket data antar segment - segment jika hanya segment itu sangat diperlukan. Jika jaringan diperlambat dengan adanya lalulintas yang penuh maka jaringan dapat dibagi menjadi dua kesatuan yang lebih kecil.
Terdapat tiga jenis bridge jaringan yang umum dijumpai:
            > Bridge Lokal : sebuah bridge yang dapat menghubungkan segmen-segmen jaringan lokal.
            > Bridge Remote : dapat digunakan untuk membuat sebuah sambungan (link) antara LAN untuk                                                             membuat sebuah Wide Area Network.
            > Bridge Nirkabel : sebuah bridge yang dapat menggabungkan jaringan LAN berkabel dan                                                   jaringan LAN nirkabel.


Bridge juga dapat digunakan jaringan yang mempunyai media fisik yang berbeda. Contohnya jaringan yang menggunakan fiber obtik dengan jaringan yang menggunakan coacial.



4. Switch
Switch merupakan pengembangan dari konsep Bridge. Ada dua arsitektur dasar yang digunakan pada switch, yaitu cut-through dan store and forward. Switch cut-through mempunyai kelebihan di sisi kecepatan karena ketika sebuah paket datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuan sebelum diteruskan ke segmen tujuannya, sedangkan switch store and forward menerima dan memeriksa seluruh isi paket sebelum meneruskannya ke tujuan dan untuk memeriksa paket memerlukan waktu, tetapi proses ini memungkinkan switch mengetahui adanya kerusakan pada paket data dan mencegahnya agar tidak mengganggu jaringan. Terdapat beberapa kelebihan karena semua segmen jaringan memiliki bandwidth 10 Mbps penuh. Tidak terbagi seperti share network pada penggunaan Hub.
Switch Sebuah alat yang menyaring/filter dan melewatkan(mengijinkan lewat) paket yang ada di sebuah LAN. Switcher bekerja pada layer data link pada model OSI. sehingga dapat bekerja untuk paket protokol apapun.
5. Router
Router adalah alat yang bertugas untuk mengantarkan paket data dalam jaringan. Router dapat digunakan jika tersambung paling tidak dengan dua jaringan yang berbeda sehingga pengaturan tersebut membutuhkan sebuah router. Router berada di sisi gateway sebuah tempat dimana dua jaringan LAN atau lebih untuk disambungkan. Router menggunakan HEADERS dan daftar tabel pengantar (Forwarding Table) untuk menentukan posisi yang terbaik untuk mengantarkan sebuah paket jaringan dan juga menggunakan protokol seperti ICMP, HTTP untuk berkomunikasi dengan LAN lainnya dengan konfigurasi terbaik untuk jalur antar dua host manapun.
Router dapat menentukan path (alur) data antara dua jaringan yang paling eficien. Router beroperasi pada lapisan Network (lapisan ketiga OSI). Router tidak mempedulikan topologi dan tingkat acces yang digunakan oleh jaringan. Karena ia beroperasi pada lapisan jaringan. Ia tidak dihalangi oleh media atau protokol komunikasi. Router hanya mengetahui dimana router berikutnya ditempatkan. Ia dapat digunakan untuk menghubungkan jaringan yang menggunakan protokol tingkat tinggi yang sama.
Jika paket data tiba di router, ia menentukan rute yang terbaik bagi paket dengan mengadakan pengecekan pada tabel router. Ia hanya melihat paket yang dikirimkan kepadanya oleh router sebelumnya.
Sumber:
Ø      Rpraja blog
Ø      Afif cahya blog
Ø      wikipedia

0 komentar:

Posting Komentar